Migrasi Besar ke BBM Non Subsidi: 1,4 Juta Warga Bergabung

by -5 Views

Peningkatan Permintaan BBM Non-subsidi di SPBU Swasta, Yuliot Tanjung Ungkap Biang Keroknya
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengungkapkan penyebab menipisnya stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta seperti Shell dan BP-AKR dalam beberapa pekan terakhir. Menurut Yuliot, hal ini disebabkan oleh peralihan konsumsi masyarakat dari BBM bersubsidi ke BBM non-subsidi, dengan volume peralihan mencapai 1,4 juta kilo liter (kl). Penerapan kewajiban penggunaan QR Code untuk pembelian BBM bersubsidi di SPBU Pertamina juga menjadi faktor utama peningkatan tersebut.
Yuliot menjelaskan bahwa banyak masyarakat belum mendaftarkan QR Code untuk mengisi BBM subsidi karena kapasitas mesin kendaraan tidak sesuai ketentuan. Hal ini menyebabkan mereka beralih menggunakan BBM non-subsidi. Beberapa SPBU swasta seperti milik BP dan Shell di wilayah Depok, Jakarta Selatan, dan Tangerang Selatan mengalami kekosongan stok BBM. Shell Indonesia juga mengumumkan bahwa produk BBM Shell tertentu tidak tersedia di beberapa jaringan SPBU mereka. Meskipun demikian, SPBU Shell tetap melayani pelanggan dengan produk BBM Shell V-Power Diesel dan layanan lainnya.
Dengan adanya penerapan QR Code dan peralihan konsumsi masyarakat, permintaan untuk BBM non-subsidi meningkat di SPBU swasta. Yuliot menekankan pentingnya masyarakat untuk mendaftarkan QR Code dan mematuhi ketentuan kapasitas mesin kendaraan untuk mengakses BBM subsidi. Hal ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan stok BBM di SPBU dan memastikan ketersediaan BBM bagi seluruh masyarakat.

Source link