Menelusuri Dampak Nyata SRC dalam Kewirausahaan Sosial

by -23 Views

Ketua Dewan Pengawas Indonesia Business Council (IBC), Arsjad Rasjid, mendorong perusahaan, termasuk pengusaha UMKM, untuk menerapkan kewirausahaan sosial. Menurutnya, kewirausahaan sosial adalah cara berbisnis yang menggabungkan ketajaman dalam melihat peluang dengan niat untuk menyelesaikan masalah sosial yang ada. Hal ini disampaikan oleh Arsjad Rasjid ketika menjadi pembicara pada sesi Bincang Karya bertajuk Bisnis Bukan Tujuan, Tapi Jalan untuk Membawa Perubahan, yang merupakan bagian dari Pesta Rakyat untuk Indonesia 2025.

Pesta Rakyat untuk Indonesia 2025 merupakan platform kolaboratif tahunan yang bertujuan memperkuat ekonomi kerakyatan yang digelar oleh PT HM Sampoerna Tbk. Arsjad menjelaskan bahwa kewirausahaan sosial bukan berarti melupakan profit, sebaliknya, keuntungan bisa digunakan sebagai sarana menciptakan perubahan sosial. Saat ini, pemerintah telah memfasilitasi model bisnis kewirausahaan sosial dengan payung hukum PT Kewirausahaan Sosial (PTKS) atau Social Enterprise yang sangat berkaitan dengan nilai-nilai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Dia memberikan contoh Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dan UMKM seperti Du Anyam asal NTT yang telah terlibat dalam kewirausahaan sosial. Arsjad menekankan bahwa setiap usaha yang dijalankan tidak hanya memberikan keuntungan finansial, tetapi juga memiliki dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar. Dia juga menggarisbawahi pentingnya nilai-nilai BAIK (berani, amanah, inisiatif, dan konsisten) dalam menerapkan kewirausahaan sosial.

Selain itu, Arsjad juga menyebut inisiatif dari Presiden Prabowo yang mendorong Indonesia Incorporated, di mana kolaborasi lintas sektor dimaksudkan untuk membangun ekonomi nasional yang kuat. Contohnya adalah kerjasama antara SRC dengan sejumlah BUMN yang dilakukan dalam acara Pesta Rakyat untuk Indonesia 2025. Melalui kolaborasi ini, toko-toko SRC di seluruh Indonesia memperluas jaringan Rumah Pangan Kita (RPK) untuk membantu masyarakat mendapatkan akses pangan yang berkualitas.

Kesepakatan kerjasama dengan BRI, Pos Indonesia, Pertamina, dan Telkomsel juga memberikan manfaat yang signifikan bagi toko-toko SRC dan masyarakat secara umum. Melalui kerjasama ini, mereka dapat memperluas layanan, memperoleh akses permodalan, serta memastikan distribusi barang dan layanan yang merata dan efisien. Dengan demikian, kolaborasi antara sektor bisnis dan pemerintah menjadi salah satu kunci dalam mendorong perkembangan kewirausahaan sosial di Indonesia.

Source link