Presiden Prabowo Subianto secara resmi melantik Dwisuryo Indroyono Soesilo sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) di Istana Negara pada Senin (25/8/2025). Pelantikan tersebut mengakhiri kekosongan kursi Dubes RI di Washington selama hampir dua tahun sejak berakhirnya masa jabatan Rosan Roeslani pada 17 Juli 2023. Rosan kemudian bergabung dalam kabinet Prabowo, memaksa dia meninggalkan posisi duta besar. Posisi ini dianggap sangat penting karena hubungan antara Indonesia dan AS berada pada persimpangan strategis, terutama di tengah ketegangan perdagangan global yang dipicu oleh kebijakan tarif Presiden Donald Trump.
Indroyono lahir di Bandung pada 26 Maret 1955 dan memiliki pengalaman panjang di pemerintahan. Sebelum menjabat sebagai Duta Besar untuk AS, Indroyono pernah menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman pada 2014-2015 di era Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla. Ia juga pernah memimpin Badan Riset di Departemen Kelautan dan Perikanan dengan fokus pada pengembangan teknologi dan sains maritim. Indroyono menyelesaikan pendidikan sarjana di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan gelar Teknik Geologi, dan melanjutkan studi magister di bidang Remote Sensing di University of Michigan, AS.
Keluarga Indroyono memiliki latar belakang diplomatik, ayahnya pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk AS pada 1986-1988 sebelum menjadi Menko Polhukam di era Presiden Soeharto. Sebagai duta besar baru, Indroyono dibekali mandat untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dan AS di tengah tantangan geopolitik dan ekonomi global yang kompleks.