Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan bahwa rupiah akan menguat ke depannya berdasarkan empat faktor utama. Pertama, neraca pembayaran Indonesia (NPI) yang tetap sehat dengan defisit NPI yang rendah. Kedua, inflasi dalam negeri yang juga rendah. Ketiga, pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Dan yang terakhir adalah komitmen Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Perry juga mengungkapkan bahwa BI akan mempertahankan stabilitas rupiah di level Rp 16.300 per dolar AS. Proyeksi nilai tukar rupiah untuk tahun ini dan tahun depan berkisar antara Rp 16.000 – Rp 16.500 per dolar AS. Dukungan kebijakan stabilisasi BI dan aliran modal asing serta konversi valas oleh eksportir menjadi faktor utama yang membuat nilai tukar rupiah menguat, seiring dengan penerapan kebijakan Pemerintah terkait Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA).
4 Faktor Kuat yang Membuat Bos BI Optimis terhadap Rupiah vs Dolar
