Trump Mendukung Rusia di Perang: Perubahan Haluan yang Mengejutkan

by -43 Views

Pemerintah Amerika Serikat (AS) menarik dukungan terhadap kecaman terhadap Rusia dalam perang dengan Georgia tahun 2008. Keputusan ini merupakan tindakan pertama kali di mana AS menolak untuk ikut serta dalam seruan yang dikeluarkan oleh sekutunya. Negara-negara seperti Denmark, Prancis, Yunani, Inggris, dan Slovenia mengeluarkan pernyataan yang mengecam Rusia atas ‘invasi brutal’ ke negara Kaukasus Selatan 17 tahun yang lalu setelah sidang Dewan Keamanan PBB, sementara AS memilih untuk tidak menandatangani pernyataan tersebut.

Perang antara Georgia dan Rusia dimulai pada 7 Agustus 2008 ketika tentara Georgia menyerbu wilayah Ossetia Selatan yang ingin memisahkan diri. Mereka menyerang ibu kotanya dan pangkalan pasukan penjaga Rusia di wilayah tersebut. Pasukan Rusia kemudian mengusir pasukan Georgia dan akhirnya rusaklah gencatan senjata pada 16 Agustus. Dalam bulan yang sama, Rusia mengakui kemerdekaan Ossetia Selatan dan Abkhazia.

Meskipun Presiden Saakashvili dari Georgia bersikeras bahwa Rusia menyerang lebih dulu, misi pencari fakta dari Uni Eropa menyatakan tidak menemukan bukti yang mendukung klaim tersebut. Tagliavini menyebut bahwa permusuhan dimulai dengan serangan militer Georgia terhadap Tskhinvali. Keputusan AS untuk menolak kecaman tersebut mendapat kritik dari ketua Gerakan Nasional Bersatu Saakashvili, Tina Bokuchava, yang menyebutnya sebagai tanda bahwa diplomasi Georgia telah mati.

Presiden AS Donald Trump telah berusaha memediasi penyelesaian konflik Ukraina setelah mengakhiri boikot diplomatik terhadap Rusia. Pertemuan antara Trump dan Presiden Rusia Putin di Alaska merupakan langkah awal dalam upaya negosiasi kedua pihak setelah sejak 2019 tidak bertemu.

Source link