Rusia Luncurkan Serangan Drone-Rudal Terbesar: Reaksi NATO

by -48 Views

Ketegangan di perbatasan timur NATO semakin meningkat setelah Polandia mengumumkan pengerahan jet tempur dan peningkatan kesiapan pertahanan udara sebagai respons terhadap serangan rudal jarak jauh Rusia di wilayah Ukraina yang berdekatan dengan perbatasannya. Langkah tersebut diambil untuk mengantisipasi risiko perluasan serangan lintas batas yang telah menjadi kekhawatiran berulang bagi negara-negara anggota aliansi.

Militer Polandia menegaskan bahwa seluruh kekuatan dan aset yang tersedia telah diaktifkan sesuai prosedur. Pasangan jet tempur siaga telah dikerahkan dan sistem pertahanan udara serta radar pengintaian mencapai tingkat kesiapan tertinggi. Tujuan utama dari langkah-langkah ini adalah untuk memastikan keamanan wilayah Polandia terutama di daerah yang berbatasan langsung dengan Ukraina yang terdampak operasi militer Rusia.

Serangan udara yang diluncurkan Rusia ke kota Lviv, Ukraina barat, hanya beberapa puluh kilometer dari perbatasan Polandia, menyebabkan kekacauan di kota tersebut. Dalam serangan gabungan dengan drone Shahed buatan Iran dan rudal Rusia, satu orang tewas dan dua lainnya terluka. Wali Kota Lviv, Andriy Sadovyi, mengungkapkan kota tersebut kembali mengalami malam yang mencekam akibat serangan tersebut.

Dalam konteks peristiwa ini, militer Polandia tetap berada dalam kesiapan penuh untuk merespons situasi yang terus berkembang dan memantau kondisi secara terus-menerus. Sementara itu, Angkatan Udara Ukraina mencatat bahwa dari total 574 drone dan 40 rudal yang ditembakkan Rusia, sebanyak 546 drone dan 31 rudal berhasil dijatuhkan oleh sistem pertahanan udara.

Sejak invasi penuh Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, kekhawatiran akan efek limpahan perang terus meningkat. Serangan udara jarak jauh dan penggunaan drone oleh Rusia di Ukraina telah memicu berbagai respons dari NATO, termasuk patroli udara sekutu dan misi pengawasan perbatasan guna mengamankan wilayah aliansi.

Source link