BRIN Menemukan Jejak Tsunami Raksasa di Selatan Jawa yang Perlu Diwaspadai
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah menemukan bukti ilmiah tentang keberadaan tsunami raksasa yang pernah melanda selatan Jawa ribuan tahun lalu. Tsunami ini masih memiliki potensi untuk terjadi kembali sehingga lebih dari 30 juta masyarakat pesisir selatan Jawa perlu untuk memperhatikan hal ini.
Dalam keterangan resmi yang diterbitkan oleh BRIN, disebutkan bahwa lapisan sedimen tsunami purba berumur 1.800 tahun ditemukan di sepanjang selatan Jawa. Temuan ini tersebar mulai dari Lebak, Pangandaran hingga Kilon Progo. Riset ini dilakukan untuk memberikan peringatan akan potensi megatsunami yang masih mengancam kawasan padat penduduk tersebut.
Menurut peneliti ahli BRIN, lapisan sedimen ini tersebar luas di banyak lokasi selatan Jawa, menunjukkan jejak tsunami raksasa yang disebabkan oleh gempa megathrust dengan kekuatan magnitudo hingga 9.0 atau lebih. Hasil riset juga menemukan jejak tsunami raksasa lainnya yang berumur sekitar 3.000, 1.000, dan 400 tahun lalu.
Studi paleotsunami yang dilakukan oleh BRIN melibatkan pengamatan lapangan, khususnya di lingkungan rawa dan laguna. Endapan tsunami pun dibuktikan melalui analisis lanjutan seperti uji mikrofauna, kandungan unsur kimia, dan penentuan umur radiokarbon.
BRIN juga memberikan peringatan bahwa tsunami raksasa di wilayah selatan Jawa bersifat berulang dengan siklus sekitar 600-800 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa bukan soal apakah tsunami besar akan terjadi, tetapi kapan hal tersebut akan terjadi. Dengan jumlah penduduk di pesisir selatan Jawa diperkirakan akan mencapai lebih dari 30 juta pada 2030, ini menjadi perhatian serius.
Untuk mengantisipasi potensi ancaman, BRIN menekankan perlunya pembangunan infrastruktur yang mempertimbangkan risiko tsunami dan menyusun kebijakan tata ruang yang mengintegrasikan mitigasi bencana. Masyarakat juga diimbau untuk selalu waspada, mengikuti arahan dari pemangku kepentingan setempat, dan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana tsunami.