Prabowo Dorong Efisiensi APBN, Atasi Kebocoran

by -23 Views

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengutarakan niatnya untuk memastikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak lagi mengalami defisit. Pernyataan ini disampaikan dalam pidato saat Presentasi Rancangan APBN Tahun 2026 di Kompleks Parlemen, Senayan. Rancangan APBN 2026 menetapkan alokasi belanja negara sebesar Rp 3.786,5 triliun dengan target pendapatan negara sebesar Rp 3.147,7 triliun. Defisit anggaran direncanakan sebesar Rp 638,8 triliun atau setara dengan 2,48% dari Produk Domestik Bruto (PDB), disokong oleh pembiayaan yang dianggap pruden, inovatif, dan berkelanjutan.

Prabowo menegaskan komitmen pemerintahannya untuk terus melakukan efisiensi guna meminimalkan defisit APBN menjadi serendah mungkin. Beliau juga menyampaikan harapan pribadi untuk suatu saat dapat memberitakan bahwa APBN tidak mengalami defisit sama sekali, entah itu terjadi pada tahun 2027 atau 2028.

Pemerintah di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto akan fokus pada pengembangan pembiayaan kreatif dan inovatif agar tidak hanya mengandalkan APBN untuk pendanaan pembangunan. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar APBN bisa lebih fleksibel dan adaptif dalam menghadapi tantangan global, selain juga menjaga keberlangsungan dan kredibilitasnya melalui upaya optimalisasi pendapatan, peningkatan kualitas belanja, dan inovasi dalam pembiayaan.

Selain pembahasan APBN, Prabowo juga menekankan pentingnya memperkuat pengelolaan sumber daya alam untuk kemakmuran rakyat. Setiap aset negara diharapkan dapat dikelola secara efisien dan produktif, sehingga mampu memberikan nilai tambah serta kontribusi positif bagi kesejahteraan masyarakat. Tujuan ini diharapkan dapat tercapai melalui upaya optimalisasi penerimaan perpajakan, perlindungan terhadap iklim investasi, pemberian insentif fiskal yang tepat sasaran, serta dukungan terhadap aktivitas ekonomi strategis dalam rangka memajukan negara.

Source link