Pertumbuhan ekonomi Swiss melambat tajam pada Kuartal-II (Q2) 2025, dengan ekspor menurun karena perusahaan menimbun barang sebelum pungutan tarif AS baru. Sektor ekspor, yang merupakan pilar ekonomi negara tersebut, hanya tumbuh 0,1% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Meskipun demikian, kementerian mencatat keuntungan di sektor jasa yang mampu menyeimbangi penurunan di sektor industri. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan pengiriman barang farmasi ke AS pada kuartal pertama sebagai langkah antisipasi terhadap ancaman tarif yang diajukan Presiden Donald Trump.
Ekonom Eropa dari perusahaan riset Capital Economics, Adrian Prettejohn, menyatakan bahwa perlambatan pertumbuhan yang signifikan dialami Swiss pada kuartal kedua merupakan dampak dari penurunan tarif AS yang mengendur. Meski begitu, ekspor jam tangan dari Swiss melonjak pada bulan April karena AS menimbun stok melawan ancaman tarif sebesar 31%. Trump sendiri telah menandatangani tarif yang lebih tinggi untuk impor Swiss, mencapai 39% pada bulan Agustus, lebih dari dua kali lipat tarif yang dikenakan pada UE dan Jepang.
Dalam upaya untuk menegosiasikan tarif yang lebih rendah, Swiss berharap dapat merundingkan kembali keputusan pungutan yang lebih tinggi setelah pertemuan sebelumnya di Washington tak membuahkan hasil. Meskipun sektor farmasi belum terkena tarif hingga kini, namun AS telah mengancam akan memberlakukan tarif hingga 250% jika harga obat tidak menurun. Dengan kondisi seperti ini, diperkirakan ekonomi Swiss akan tumbuh perlahan dalam beberapa kuartal mendatang akibat tarif yang tinggi dan ketidakpastian bisnis yang meningkat.