Setiap pagi, Juwita merasakan kelegaan yang besar. Ia tidak lagi terbebani dengan biaya seragam, buku, dan uang makan untuk anaknya, Fachri. Sekolah Rakyat telah menjadi penyelamat bagi keluarganya sejak tahun ajaran baru 2025–2026. Fachri, yang tinggal di asrama selama hampir sebulan, telah menunjukkan perubahan positif tidak hanya dalam hal kemandirian tetapi juga gaya hidup yang lebih sehat. Ibunya merasa bersyukur akan manfaat besar dari program ini, merasa terharu dengan transformasi yang terjadi pada anaknya.
Dian, seorang ibu lain, juga merasa terbantu dengan adanya Sekolah Rakyat. Anaknya, Aditya, belajar nilai-nilai disiplin dan pada saat yang sama meringankan beban ekonomi keluarga. Transformasi yang terlihat pada Aditya bukan hanya dari segi sikap tetapi juga kondisi fisiknya telah menambah perasaan bahagia Dian. Bagi keduanya, Sekolah Rakyat bukan hanya sekadar tempat untuk belajar, tetapi juga merupakan solusi untuk meringankan beban hidup keluarga.
Program Sekolah Rakyat telah memberikan harapan baru bagi mereka. Anak-anak tumbuh lebih mandiri, beban hidup berkurang, dan masa depan terasa lebih pasti. Mereka berdua sangat berterima kasih kepada Presiden yang telah membawa perubahan tersebut. Semoga program Sekolah Rakyat terus memberikan manfaat yang besar bagi keluarga menengah ke bawah.
