Latihan Militer Gabungan China & Rusia: Tantangan untuk AS

by -34 Views

China dan Rusia telah meluncurkan latihan militer gabungan di Laut Jepang sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat kemitraan dan menghadapi dominasi AS dalam tatanan global. Latihan Sea-2025 ini dimulai di perairan sekitar pelabuhan Vladivostok Rusia dan akan berlangsung selama tiga hari. Kedua negara akan melaksanakan berbagai operasi, termasuk operasi penyelamatan kapal selam, anti-kapal selam, pertahanan udara dan anti-rudal gabungan, serta pertempuran maritim. China mengirimkan empat kapal marinirnya, seperti kapal perusak berpeluru kendali Shaoxing dan Urumqi. Setelah latihan, keduanya akan berpatroli di perairan Pasifik dan sekitarnya.

Hubungan antara China dan Rusia semakin erat dalam beberapa tahun terakhir, dengan China memberikan dukungan ekonomi kepada Rusia dalam menghadapi sanksi Barat terkait invasi mereka ke Ukraina. Kedua negara juga telah melaksanakan latihan bersama, termasuk latihan Laut Bersama sejak 2012. Respons terhadap latihan ini tidak selalu positif, dengan Jepang mengkhawatirkan kerja sama militer antara China dan Rusia dapat menimbulkan masalah keamanan. Namun, baik Rusia maupun China menegaskan bahwa latihan ini bersifat defensif dan tidak ditujukan kepada negara lain.

China juga tidak mengutuk perang Rusia di Ukraina, memunculkan spekulasi bahwa mereka memberikan dukungan kepada Moskow. Meskipun beberapa negara Eropa meminta China untuk memengaruhi Rusia agar mengakhiri konflik tersebut, Beijing bersikeras bahwa mereka netral dan mendorong untuk mengakhiri pertempuran. Tiongkok juga menyalahkan negara-negara Barat atas perpanjangan konflik dengan memasok senjata ke Ukraina. Sebagai tambahan informasi, kunjungi tautan sumber di CNBC Indonesia.

Source link