Coordinating Minister Airlangga: Trump Tariff Could Drop to 19%

by -29 Views

Pemerintah Indonesia tengah aktif dalam negosiasi penyesuaian tarif perdagangan dengan Amerika Serikat setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan “Hari Pembebasan” penjelajahan kemerdekaan ekonomi pada 2 April 2025. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto terlibat langsung dalam negosiasi tersebut sejak awal. Airlangga menjelaskan bahwa Presiden Prabowo secara langsung merespons deklarasi Trump dan memerintahkan tim negosiasi Indonesia untuk mengirim surat resmi ke Gedung Putih. Indonesia menjadi negara pertama yang merespons secara resmi kepada Washington, D.C.

Dalam wawancara video di Real Talk with Uni Lubis: Behind the Call Between President Prabowo and Trump yang dipublikasikan di YouTube oleh IDN Times, Airlangga juga menyebutkan bahwa Presiden Prabowo memerintahkan tim untuk mengembangkan paket perdagangan yang dikustomisasi khusus untuk Amerika Serikat. Presiden Prabowo menekankan pentingnya memperhatikan harapan Presiden Trump dalam ‘menu’ tersebut, yang sejalan dengan diskusi yang sedang berlangsung di OECD dan IEU-CEPA. Tujuannya adalah untuk menciptakan proposal perdagangan yang adil dan mengatasi defisit perdagangan AS-Indonesia yang diperkirakan mencapai USD 19 miliar.

Airlangga menyatakan bahwa faktor kunci dalam menurunkan tarif ekspor Indonesia ke AS dari 32% menjadi 19% adalah karena dokumen perdagangan yang diajukan Indonesia memenuhi semua standar kepatuhan yang diperlukan. Ia juga menegaskan bahwa pertemuan dengan Wakil Perwakilan Perdagangan AS, Jamieson Greer, serta pertemuan virtual dengan pejabat AS lainnya berjalan dengan baik. Selain itu, percakapan telepon antara Presiden Prabowo dan Trump menjadi titik balik dalam menyelesaikan kesepakatan tersebut. Akhirnya, kedua belah pihak sepakat untuk menurunkan tarif menjadi 19% dalam telepon tersebut.

Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Airlangga, penurunan tarif tersebut akhirnya merupakan keputusan dari kedua Presiden dalam percakapan telepon mereka. Sepakat untuk menurunkan tarif menjadi 19% adalah hasil dari negosiasi yang dilakukan, dimana Indonesia dapat memenuhi standar kepatuhan yang ditetapkan. Kesepakatan perdagangan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi kedua negara dan memperkuat hubungan ekonomi yang ada.

Source link