Kalla Group sedang menitikberatkan fokusnya pada pengembangan bisnis Energi Baru Terbarukan (EBT), terutama dalam hal Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Perusahaan ini sudah mengoperasikan dua proyek PLTA di Sulawesi dan tengah membangun satu proyek PLTA baru di Kerinci, Sumatera. Solihin Kalla, CEO Kalla Group, mengungkapkan bahwa PLTA menjadi fokus utama perusahaan karena sumber energi ini tidak merusak lingkungan. PLTA yang dibangun di Kalla Group tidak perlu memindahkan masyarakat atau hutan, sehingga dianggap sebagai pendekatan yang lebih manusiawi. Meskipun proyek PLTA memerlukan waktu yang cukup lama dari perizinan hingga operasional, potensi bisnisnya sangat besar di Indonesia karena ketersediaan air masih melimpah, terutama dengan topografi pegunungan yang dimiliki. Kalla Group memiliki tiga proyek PLTA, yaitu PLTA Poso 515 MW di Sulawesi Tengah, PLTA Malea 90 MW di Sulawesi Selatan, dan PLTA Kerinci 315 MW di Sumatera. Pihak perusahaan sedang berupaya agar listrik dari PLTA Kerinci bisa disalurkan ke jaringan PLN pada akhir tahun 2025. Semua upaya ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Kalla Group Fokus Garap Bisnis PLTA: Alasan dan Strategi
