Sebuah tragedi menimpa pesawat Antonov An-24 di timur jauh Rusia pada Kamis (26/7/2025) lalu. Pesawat yang mengangkut 48 orang tersebut jatuh saat akan mendarat, menewaskan seluruh penumpangnya. Meskipun pesawat tersebut merupakan model lama, yakni tahun 1976, masih dalam penggunaan. Investigasi badan kejaksaan transportasi Timur Jauh menunjukkan bahwa pesawat tersebut mencoba mendarat untuk kedua kalinya setelah gagal pada upaya pertama. Pesawat yang dioperasikan oleh maskapai Angara, sedang dalam perjalanan dari Blagoveshchensk dekat perbatasan Cina ke Tynda. Penyelidik menyatakan insiden itu sebagai kasus kriminal karena dugaan pelanggaran lalu lintas dan peraturan transportasi udara yang mengakibatkan kematian.
Para penyidik juga mencatat bahwa pesawat tersebut baru saja melewati pemeriksaan keamanan teknis dan terlibat dalam beberapa insiden kecil sejak tahun 2018. Kejadian ini memunculkan kekhawatiran baru tentang keselamatan penerbangan dengan pesawat tua. Di samping itu, tekanan sanksi Uni Eropa terhadap Rusia juga mempengaruhi akses investasi dan suku cadang pesawat. Hal ini bisa memaksa negara lain yang menggunakan pesawat serupa untuk meninjau armadanya. Presiden Vladimir Putin telah menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan Rusia telah membentuk sebuah komisi untuk menangani konsekuensi dari kejadian ini. Meskipun begitu, Angara sebagai operator pesawat menolak memberikan informasi lebih lanjut mengenai kecelakaan tersebut.