Kepadatan lalu lintas di Utara Jabodetabek, terutama di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok dan Bandara Soekarno-Hatta, semakin meningkat hingga hampir 24 jam. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah sedang mempercepat pembangunan proyek Tol Harbour Road II yang direncanakan selesai pada awal tahun 2026. Proyek ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan antara pelabuhan dan bandara, sehingga perjalanan akan terasa lebih lancar.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU, Wilan Oktavian menjelaskan bahwa Jalan Tol Harbour II akan terhubung dengan Tol Akses Tanjung Priok untuk meningkatkan konektivitas di Wilayah Jakarta Utara. Dengan demikian, arus lalu lintas dari Pelabuhan Tanjung Priok dapat terarahkan dengan lebih baik dan konektivitas dengan Bandara Soekarno-Hatta akan semakin meningkat.
Meskipun progres pembangunan Jalan Tol Harbour II telah mencapai 25%, masih terdapat beberapa tantangan yang harus diatasi. Salah satunya adalah lokasi pembangunan yang berada di sekitar Jl. Martadinata yang selalu ramai serta rel kereta api. Selain itu, pembebasan lahan juga menjadi fokus utama karena baru sekitar 53% dari total lahan yang dibutuhkan telah bebas.
Wilan Oktavian menegaskan bahwa proyek ini memiliki target selesai pada awal tahun 2026, terutama untuk sisi selatan. Koordinasi antara berbagai pihak sangat penting dalam menyelesaikan proyek ini dan keselamatan kerja harus dijaga dengan baik. Semoga proyek pembangunan Jalan Tol Harbour II dapat berjalan lancar dan tanpa kecelakaan demi meningkatkan konektivitas di Utara Jabodetabek.