Program Sekolah Rakyat yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai upaya untuk memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan telah resmi dimulai pada tahun ajaran 2025/2026. Program ini bertujuan menyiapkan sumber daya manusia yang tangguh demi mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Menurut Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan, Adita Irawati, Sekolah Rakyat merupakan implementasi dari Asta Cita nomor empat yang telah ditetapkan oleh Presiden Prabowo. Dalam konteks ini, pendidikan dianggap sebagai kunci utama untuk memutus mata rantai kemiskinan guna mencegah kemiskinan menjadi warisan yang terus turun-temurun.
Sekolah Rakyat sendiri merupakan sekolah gratis berasrama yang khusus menyediakan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Adita menjelaskan bahwa masih banyak keluarga dari kelompok miskin yang belum mampu mengakses pendidikan berkualitas karena hambatan ekonomi yang mereka hadapi.
Kemiskinan memengaruhi kemampuan masyarakat dalam mengakses layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur yang layak. Data dari BPS menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin dan miskin ekstrem masih cukup tinggi, sehingga penanggulangan kemiskinan menjadi salah satu tantangan utama dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Program Sekolah Rakyat diharapkan dapat memberikan akses pendidikan yang berkualitas tanpa membebani keluarga rentan secara ekonomi. Melalui program ini, negara akan membantu menanggung seluruh biaya yang diperlukan siswa, sehingga mereka dapat fokus dalam mengejar ilmu dan mengembangkan potensi mereka.
Selain akses pendidikan, Sekolah Rakyat juga dirancang untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan hidup yang mereka butuhkan untuk memasuki dunia kerja atau memulai usaha mandiri. Presiden Prabowo menekankan pentingnya pelaksanaan program ini dengan tepat agar dapat mencapai sasarannya dalam menciptakan generasi muda yang berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.