Arus Peti Kemas Ekspor & Impor Pelindo Tumbuh 13,64% di Semester I

by -22 Views

PT Pelindo Terminal Petikemas mencatatkan pertumbuhan arus peti kemas internasional, baik ekspor maupun impor, sebesar 13,64% pada paruh pertama tahun 2025. Jumlah peti kemas internasional yang dilayani perusahaan mencapai 2,1 juta TEUs, dibandingkan dengan 1,8 juta TEUs pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Menurut Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas Widyaswendra, pertumbuhan ini juga diiringi oleh peningkatan arus peti kemas domestik sebanyak 4,2 juta TEUs atau tumbuh sekitar 4,86%. Dia mengungkapkan bahwa pertumbuhan peti kemas internasional tersebut melebihi prediksi perusahaan, disebabkan oleh dinamika global yang penuh ketidakpastian serta reposisi peti kemas kosong ke negara tertentu.

Beberapa terminal yang melayani arus peti kemas internasional juga mencatatkan pertumbuhan yang signifikan. Misalnya, TPK Semarang mengalami kenaikan arus sebesar 17,7%, sedangkan IPC TPK mencatatkan pertumbuhan sebesar 43,26%.

Selain itu, pertumbuhan arus peti kemas juga dipicu oleh aktivitas sektor pelayaran internasional, terutama di jalur strategis seperti Indonesia-China. Perusahaan pelayaran seperti Ocean Express Network (ONE) dan Pacific International Lines (PIL) melaporkan pertumbuhan arus perdagangan yang positif, terutama antara Indonesia dan China.

Di samping itu, sektor logistik juga mencatat pertumbuhan yang menggembirakan, sejalan dengan pertumbuhan arus peti kemas. Perusahaan logistik dan forwarder domestik mengalami pertumbuhan stabil, mencerminkan pesatnya kebutuhan distribusi dalam negeri dan perdagangan internasional yang semakin meningkat.

Dengan kinerja sektor transportasi dan pergudangan yang menyumbang 6,08% terhadap PDB nasional, sektor logistik di Indonesia diperkirakan akan terus tumbuh sepanjang tahun 2025. Data dari Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menunjukkan bahwa sektor transportasi merupakan salah satu sektor dengan pertumbuhan tercepat, yang dipicu oleh pergerakan sektor pertanian dan industri pengolahan.

Source link