Sektor pariwisata global diprediksi akan mengalami pertumbuhan pesat dalam dekade ini berdasarkan laporan terbaru World Economic Forum (WEF) bersama Kearney dan Kementerian Pariwisata Arab Saudi. Proyeksi tersebut menunjukkan bahwa pada tahun 2034, wisatawan akan melakukan 30 miliar perjalanan setiap tahun, berkontribusi sebesar US$16 triliun atau sekitar Rp260.000 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dunia. Pertumbuhan sektor pariwisata diyakini akan melampaui pertumbuhan ekonomi global dengan tingkat 1,5 kali lipat, menegaskan peran pariwisata sebagai pencipta lapangan kerja, pertukaran budaya, dan investasi yang signifikan.
Melihat kondisi ini, Asia diprediksi akan menjadi kawasan dengan pertumbuhan pariwisata tercepat, dengan negara-negara seperti India, China, Arab Saudi, Thailand, dan Sri Lanka menjadi pendorong utama. Peran penting Asia dalam industri pariwisata didorong oleh investasi yang meningkat untuk meningkatkan daya saing global dan diversifikasi ekonomi. Beberapa tren baru dalam sektor pariwisata seperti pasar wisata olahraga, ekowisata, dan teknologi perjalanan juga turut muncul, menunjukkan potensi pertumbuhan yang signifikan.
Namun, tantangan besar juga muncul seiring dengan pertumbuhan pariwisata yang pesat, terutama dalam penyediaan infrastruktur yang memadai untuk menampung lonjakan jumlah wisatawan global. Dampak lingkungan juga menjadi perhatian serius karena potensi peningkatan emisi gas rumah kaca dan limbah padat akibat aktivitas pariwisata. Selain itu, sektor pariwisata juga dihadapkan pada krisis tenaga kerja yang terjadi di berbagai negara, menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan dan pemberdayaan pekerja.
Arab Saudi, yang menjadi tuan rumah dari peluncuran laporan ini, sedang fokus pada investasi besar dalam pengembangan destinasi regeneratif, infrastruktur masa depan, dan pengembangan sumber daya manusia dalam industri pariwisata. Hal ini sejalan dengan visi negara untuk menyambut 150 juta pengunjung pada tahun 2030. Menteri Pariwisata Arab Saudi, Ahmed Al-Khateeb, menggarisbawahi bahwa pariwisata bukan hanya merupakan industri terpisah lagi, melainkan menjadi katalisator penting untuk pertumbuhan ekonomi global.