Industri batu bara Rusia mengalami krisis terdalam sejak dekade 1990-an karena turunnya permintaan global dan tekanan sanksi internasional akibat invasi Presiden Vladimir Putin ke Ukraina. Mechel, perusahaan tambang terbesar di negara tersebut, menerima bantuan pemerintah untuk menyelamatkan sektor yang terancam runtuh dengan penangguhan pembayaran pajak dan iuran jaminan sosial senilai 13 miliar rubel selama 3 tahun. Selain itu, Mechel juga mendapat keringanan tambahan dari skema bantuan industri yang lebih luas.
Meskipun menerima bantuan besar, CEO Mechel, Oleg Korzhov, memperingatkan bahwa masa depan industri batu bara tetap suram. Industri ini penting bagi ekonomi Rusia karena ratusan ribu pekerja bergantung padanya, namun sanksi Uni Eropa terhadap agresi militer Putin telah memutus ekspor batu bara Rusia sejak 2022.
Krisis ini dipicu oleh penurunan permintaan global, terutama dari China, yang juga mengalami penurunan harga batu bara. Ke depan, produksi batu bara di Rusia terus berkurang dan stabilitas harga bergantung pada permintaan dari China. Sementara itu, krisis di sektor batu bara juga mencerminkan melemahnya indikator ekonomi Rusia lainnya, termasuk kontraksi sektor manufaktur dan kekhawatiran inflasi tinggi.
Para pejabat tinggi Rusia juga memperingatkan tentang kondisi ekonomi yang sulit, dengan CEO Sberbank mengatakan bahwa inflasi tinggi dan suku bunga yang tinggi merupakan tantangan besar. Gubernur Bank Sentral Rusia bahkan menyatakan bahwa kondisi pertumbuhan telah habis, sementara Menteri Ekonomi mengatakan negara ini berada di ambang resesi.