Pemerintah Rusia baru-baru ini memberlakukan sanksi terhadap Daimler Truck, produsen truk terbesar di dunia dan pemasok utama militer Jerman. Langkah ini merupakan respons terhadap pembatasan yang diberlakukan oleh negara-negara Barat sebagai akibat dari konflik di Ukraina. Sejak tahun 2008, Daimler Truck memiliki kemitraan strategis dengan raksasa kendaraan Rusia, KamAZ. Namun, eskalasi konflik di Ukraina pada Maret 2022 memicu gelombang penarikan diri perusahaan-perusahaan Barat dari pasar Rusia. CEO KamAZ, Sergey Kogogin, menyatakan bahwa Daimler telah mengakhiri kemitraannya dan kini produsen mobil China mengisi kekosongan pasar Rusia. Meskipun Moskow mengecam sanksi Barat, Kremlin juga merespons dengan sanksi terhadap Daimler Truck. Keputusan ini juga sejalan dengan sikap keras Kanselir Jerman Friedrich Merz terhadap Rusia dan konflik Ukraina. Kremlin melihat sikap Jerman sebagai eskalasi ketegangan yang berbahaya, sehingga penjatuhan sanksi terhadap Daimler Truck dapat dianggap sebagai respons terhadap kebijakan Jerman yang semakin agresif.
Putin Marah: Sanksi ke Raksasa Mobil Jerman
