Seorang warga Kampung Cempaka di Kalimantan menemukan harta karun senilai Rp 15 triliun namun nasib sial menghampirinya. Pada tahun 1965, dia bersama empat temannya menemukan intan raksasa sebesar 166,75 karat, intan terbesar yang pernah ditemukan di Indonesia. Meskipun nilai temuan tersebut sangat tinggi, pemerintah mengambil alih intan tersebut untuk kepentingan membangun wilayah Kalimantan Selatan dan teknologi penggalian intan. Para penemu merasa tidak adil karena janji perjalanan haji gratis tidak pernah ditepati dan tidak pernah merasakan kenikmatan dari hasil penemuan mereka.
Intan tersebut diperkirakan bernilai Rp 3,5 miliar atau US$248 ribu pada saat ditemukan. Dengan harga emas saat itu, intan tersebut memiliki nilai mencapai Rp 15,22 triliun sekarang. Meskipun belum jelas bagaimana nasib Mat Sam selanjutnya setelah kejadian tersebut, cerita tentang harta karun tersebut tetap menjadi perhatian dan menimbulkan pertanyaan tentang keadilan yang diterima oleh para penemu.
