Konflik antara Iran dan Israel semakin memanas dengan adanya eksekusi tiga pria Agen Mossad oleh Iran. Pada 24 Juni 2025, IRNA melaporkan bahwa ketiga pria tersebut dieksekusi setelah dinyatakan bersalah atas kolaborasi dengan dinas intelijen Israel. Identitas mereka adalah Idris Ali, Azad Shojai, dan Rasoul Ahmad Rasoul, yang terlibat dalam upaya impor peralatan untuk melakukan pembunuhan. Perilaku ini dianggap menguntungkan rezim Zionis, menurut badan peradilan Iran.
Tegangnya situasi ini semakin diperparah oleh serangkaian eksekusi terhadap terduga agen Mossad dalam beberapa hari terakhir. Iran menyatakan bahwa mereka tidak akan mentolerir upaya apa pun yang merusak keamanan negara mereka. Sementara itu, Israel belum memberikan komentar resmi terkait eksekusi tersebut. Namun, ketegangan antara kedua negara ini telah meningkat belakangan ini karena beberapa faktor, termasuk program nuklir Iran dan dukungannya terhadap kelompok-kelompok militan regional.
Dalam suasana kondisi tersebut, baik Iran maupun Israel sepakat untuk menggelar gencatan senjata. Kelompok-kelompok hak asasi manusia internasional pun mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap proses peradilan di Iran, khususnya dalam kasus-kasus spionase. Amnesty International menyerukan Iran untuk menghentikan eksekusi dan memastikan bahwa semua tahanan mendapatkan pengadilan yang adil dan transparan sesuai standar internasional. Selain itu, pemerintah Israel secara teratur menolak tuduhan spionase yang dilontarkan oleh Iran.
