Pesawat pengebom B-2 Amerika Serikat (AS) ikut serta dalam serangan terhadap situs nuklir Iran, menurut konfirmasi dari seorang pejabat AS kepada Reuters. Operasi tersebut terfokus pada tiga lokasi nuklir di Fordow, Natanz, dan Esfahan, dengan kerusakan terbesar di Fordow. Presiden Trump menyatakan keberhasilan serangan tersebut melalui media sosial dan memberikan apresiasi kepada Prajurit Amerika yang terlibat. Pesawat-pesawat siluman B-2 Angkatan Udara AS membawa bom GBU-57 Massive Ordnance Penetrator (MOP) yang dirancang khusus untuk menghancurkan target terlindungi. Bom ini memiliki kemampuan menembus lapisan beton dan batu sebelum meledak di target terdalam.
Situs nuklir Iran terdapat di dalam tanah dengan kedalaman ratusan meter, membuatnya sulit diakses oleh bom-bom selain GBU-57 ini. Menurut David Des Roches, pakar militer dari National Defense University AS, menghancurkan situs tersebut dapat memerlukan beberapa bom dan kemungkinan pasukan darat untuk menyelesaikannya. Dengan spesifikasi yang unik, GBU-57 MOP mampu menjadi senjata yang sangat efektif dalam mengatasi target nuklir yang terlindungi secara dalam.
