Aksi saling serang antara Iran dan Israel terus berlanjut, dengan Israel baru-baru ini melancarkan serangan ke sebuah gedung stasiun TV milik Pemerintah Iran di Teheran. Serangan ini dilaporkan terjadi saat sedang ada program siaran langsung dari studio, dan presenter berita terpaksa meninggalkan kamera saat terjadi ledakan. Suara teriakan “Allahu Akbar” terdengar di luar layar, dan layar pun beralih ke program rekaman sebelum kembali ke siaran langsung.
Iran bereaksi atas serangan ini dengan mengutuk Israel dan menyebutnya sebagai ‘kejahatan perang’, meminta PBB untuk mengambil tindakan. Korps Garda Revolusi Islam juga turut mengutuk serangan tersebut sebagai “tindakan tidak manusiawi, kriminal, dan teroris”. Israel sendiri mengatakan bahwa serangan itu bertujuan menargetkan fasilitas nuklir dan militer Iran, dan telah menewaskan sejumlah individu di kedua pihak.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump juga ikut bersuara dengan menyarankan evakuasi warga Teheran melalui posting di media sosial. Teheran, dengan populasi sekitar 10 juta orang, menjadi sorotan dalam konflik ini. Selain serangan terhadap stasiun TV, evakuasi peringatan telah dikeluarkan di beberapa wilayah kota, termasuk pusat televisi dan rumah sakit besar. Israel juga telah mengeluarkan peringatan evakuasi serupa bagi warga di wilayah Gaza dan Lebanon sebelum serangan.
Dengan situasi yang semakin memanas, ketegangan antara Iran dan Israel terus memanas, dengan kedua pihak terus saling serang dan menimbulkan korban di antara rakyatnya. Semua mata kini tertuju pada bagaimana situasi ini akan berkembang dan bagaimana pihak internasional akan bereaksi terhadap konflik yang semakin meluas ini.