Presiden AS Donald Trump memerintahkan pengerahan 2.000 personel Garda Nasional ke Los Angeles sebagai respons atas aksi unjuk rasa terkait kebijakan imigrasi yang tengah memanas di kota tersebut. Pengumuman itu disampaikan Gedung Putih pada Sabtu malam (waktu AS), di tengah terus berlanjutnya bentrokan antara demonstran dan agen federal yang sedang melakukan operasi penegakan hukum imigrasi di Los Angeles, yang telah berujung pada lebih dari 100 penangkapan.
Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt menyatakan bahwa Trump memutuskan untuk memfederalisasi sebagian Garda Nasional California, yang biasanya berada di bawah kewenangan Gubernur Gavin Newsom. Namun, keputusan ini menuai kritik dari Newsom, yang menganggap langkah tersebut sebagai provokasi yang akan memperburuk ketegangan. Sementara itu, Menteri Pertahanan Pete Hegseth mengancam akan mengerahkan Marinir AS untuk memperkuat pasukan Garda Nasional jika kekerasan terus berlanjut.
Di tengah situasi yang memanas, Trump terlihat hadir di pertandingan Ultimate Fighting Championship (UFC) di New Jersey. Gedung Putih juga merilis memo resmi dari Presiden kepada Menteri Pertahanan, Jaksa Agung, dan Menteri Keamanan Dalam Negeri, yang menegaskan bahwa tindakan protes atau kekerasan yang menghambat pelaksanaan hukum dianggap pemberontakan terhadap otoritas Pemerintah AS.
Wakil Presiden JD Vance menyebut para demonstran sebagai “pemberontak”, sementara pemimpin serikat buruh SEIU California, David Huerta, dilaporkan mengalami luka saat ditangkap karena dianggap menghalangi petugas federal. Situasi ini semakin memanas dengan ancaman Trump untuk turun tangan menyelesaikan masalah kerusuhan dan penjarahan di California.