Distribusi bantuan untuk masyarakat Gaza dihentikan sementara pada hari Jumat (6/6) atau tepat pada saat perayaan Idul Adha. Penghentian sementara dilakukan menyusul serangan brutal oleh Israel yang menewaskan puluhan warga sipil Gaza yang sedang menunggu bantuan. Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) menghentikan distribusi sebagai bentuk protes dan permintaan keselamatan warga sipil di sekitar perimeter militer Israel. Akibat dari penghentian ini, banyak wilayah mengalami kekurangan pangan dan pertempuran terus berlanjut di berbagai daerah di Jalur Gaza.
Otoritas kesehatan setempat melaporkan setidaknya 16 warga Palestina tewas dalam serangan Israel, sementara tentara Israel mengatakan empat tentaranya tewas dan lima lainnya terluka oleh ledakan. GHF sebelumnya menutup sementara fasilitasnya di Gaza setelah Israel memberlakukan zona perang. Mereka menyatakan telah mendistribusikan makanan sebelum menutup gerbang sebagai tindakan pencegahan. Militer Israel melanjutkan operasi militer selama perayaan Idul Adha untuk melawan militan Hamas, sementara jutaan Muslim merayakan Idul Adha di tengah kondisi yang mengenaskan di Gaza.
Perserikatan Bangsa-Bangsa telah memperingatkan bahwa penduduk Gaza berisiko mengalami kelaparan setelah blokade Israel selama 11 minggu di daerah kantong itu, dengan jumlah anak-anak yang menderita kekurangan gizi meningkat. GHF mulai mendistribusikan paket makanan di Gaza pada akhir Mei dengan model baru distribusi bantuan. Mereka meminta militer Israel untuk meninjau protokol keamanan setelah kejadian tragis di titik distribusi sebelumnya. Saat ini, distribusi bantuan di Gaza tetap terhenti untuk sementara waktu.