Raja Arab Bantu Negara Eropa Krisis Air

by -12 Views

Siprus mengalami krisis air yang parah sebelum memasuki musim liburan musim panas. Isu kelangkaan air di Siprus telah menjadi perhatian serius yang dibahas oleh Parlemen Eropa. Menurut laporan yang dikutip dari Cyprus Mail, masalah ini telah mendapat perhatian juga dari PBB yang mengategorikan Siprus sebagai negara yang mengalami tekanan air kronis.

Parlemen Eropa mendorong adanya tindakan darurat untuk mengurangi dampak kekeringan dengan meningkatkan penggunaan air limbah, penghematan air di bangunan dan industri, serta peningkatan efisiensi air di sektor pertanian. Siprus memiliki sumber daya air tawar yang sangat terbatas dengan rata-rata hanya 400 meter kubik per orang per tahun, yang merupakan yang kedua terendah di Eropa setelah Malta.

Perubahan iklim semakin memperburuk masalah air di Siprus, di mana panas ekstrem dan kekeringan berkepanjangan menjadi fenomena yang menekan pasokan air di negara tersebut. Untuk membantu mengatasi krisis air, Siprus menerima bantuan berupa 13 unit desalinasi bergerak dari Uni Emirat Arab. Meskipun demikian, Menteri Pertanian Maria Panayiotou berpesan agar warga tetap menghemat penggunaan air meskipun telah menerima bantuan tersebut. Meskipun Siprus memiliki infrastruktur waduk yang luas, negara tersebut semakin tergantung pada desalinasi untuk mengatasi penurunan curah hujan.

Hingga saat ini, 18 waduk terbesar di Siprus hanya terisi 21,7% dari kapasitasnya. Siprus saat ini memiliki empat pabrik desalinasi besar dengan kapasitas produksi air harian mencapai sekitar 220.000 meter kubik. Tantangan ke depan adalah bagaimana Siprus dapat mengelola krisis air ini dengan baik untuk memastikan keberlangsungan pasokan air bagi penduduknya.

Source link