Perusahaan baterai asal China, Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL), telah mencapai keberhasilan yang luar biasa dengan mendominasi sepertiga pasar baterai kendaraan listrik di seluruh dunia. Selain itu, CATL juga turut memproduksi baterai untuk menyimpan listrik dari pembangkit. CATL, yang didirikan pada tahun 2011, disebut-sebut telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di China, terutama di wilayah Ningde.
Menurut laporan dari The Economist, pada 20 Mei 2025, CATL berhasil menggalang dana sebesar hampir US$5 miliar dalam proses pencatatan sekunder di pasar modal Hong Kong, menjadikannya sebagai penawaran saham terbesar sejauh ini dalam tahun tersebut. Investor pun berebut untuk memperoleh saham perusahaan ini, yang mengakibatkan kenaikan harga saham sebesar 16%, meskipun masih merupakan sebagian kecil dari kapitalisasi pasar perusahaan yang mencapai US$160 miliar.
Sebagai perusahaan terbesar dalam sektor baterai, CATL memiliki volume produksi lebih dari dua kali lipat dari pesaing terdekatnya, BYD, yang merupakan produsen mobil listrik terbesar di dunia. Dengan lebih dari 100.000 karyawan, CATL tidak hanya memproduksi baterai, tetapi juga memiliki tambang litium dan ladang angin lepas pantai di portofolionya.
CATL kini berfokus untuk memperkuat posisinya di pasar global dengan penghasilan luar negeri yang meningkat tajam. Pada tahun lalu, CATL berhasil mencatatkan 30% pendapatan dari luar negeri, yang meningkat signifikan dari hanya 4% pada tahun 2018. Selain itu, sejumlah produsen mobil terkemuka seperti BMW, Toyota, dan Volkswagen telah menjadi pelanggan utamanya. Perusahaan ini juga aktif mengembangkan sistem penyimpanan jaringan di Amerika Serikat serta telah mengumumkan proyek penyimpanan energi terbesar di dunia di Uni Emirat Arab.
Di tengah inisiatif ekspansi globalnya, CATL juga melirik pasar Indonesia. Dengan menggelontorkan investasi senilai US$6 miliar untuk mengembangkan ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia, CATL berencana untuk mengintegrasikan seluruh rantai pasok dari hulu ke hilir. Dengan dukungan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan skema usaha patungan dengan BUMN, CATL berusaha memperluas jangkauan bisnisnya di Indonesia.
Meski sempat menghitung ulang nilai investasinya di Indonesia dari US$1,2 miliar menjadi sekitar US$417 juta, CATL tetap komitmen untuk berkontribusi dalam mengembangkan industri baterai kendaraan listrik di Indonesia. Sebagai bagian dari upaya ini, CATL juga telah menjalin kerja sama dengan konsorsium lokal untuk memacu pertumbuhan industri baterai di Indonesia.