Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan bahwa Rusia dan Ukraina akan segera memulai negosiasi untuk gencatan senjata setelah mendiskusikannya secara langsung dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Hal ini disampaikan Trump setelah pemanggilan telepon selama 2 jam dengan Putin. Langkah ini juga telah disampaikan kepada Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, serta pemimpin Eropa lainnya. Putusan ini bertujuan untuk mengakhiri perang antara kedua negara dan menurut Trump, beberapa kemajuan telah dicapai.
Putin juga menyatakan bahwa usaha untuk mengakhiri perang telah berada di jalur yang tepat, dan Rusia siap bekerja sama dengan Ukraina untuk menyusun memorandum perdamaian. Kedua negara tengah berupaya mengembangkan teks terpadu nota perdamaian yang rumit. Ukraina menyatakan kesiapannya untuk berunding langsung dengan Rusia dalam format apapun yang dapat menghasilkan solusi.
Reaksi dari negara-negara Eropa sangat beragam, dengan mantan Perdana Menteri Swedia, Carl Bildt, menyebut panggilan telepon antara Trump dan Putin sebagai kemenangan bagi Putin. Namun, Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, menganggap percakapan antara Trump dan Putin sebagai penting untuk menjaga keterlibatan Amerika Serikat dalam situasi tersebut. Paus Leo juga menyatakan minat untuk menjadi tuan rumah negosiasi di Vatikan, namun belum ada tanggapan resmi dari Vatikan terkait hal ini. Semua pihak berharap kesepakatan damai dapat diraih secepat mungkin tanpa tenggat waktu yang pasti.
