Pembukaan ‘Gerbang Neraka’ di Gaza: Rumah Sakit Kolaps

by -39 Views

Di tengah serangan udara dan darat yang dilakukan Israel di Jalur Gaza, negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas kembali dilanjutkan di Doha, Qatar pada Sabtu (17/5/2025). Meskipun situasi kemanusiaan yang memburuk dan kekerasan brutal yang telah merenggut banyak nyawa warga sipil, pembicaraan diplomatik ini tetap berlangsung. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sedikitnya 146 orang tewas dan 459 lainnya terluka hanya pada Sabtu. Marwan Al-Sultan, kepala Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara, menyampaikan situasi bencana di rumah sakit akibat serangan tersebut.

Israel melancarkan serangan terbaru yang dijuluki “Operation Gideon’s Chariots” dengan tujuan merebut wilayah-wilayah di Gaza. Pasukan Israel mengerahkan tank dan pasukan untuk mencapai penguasaan operasional di wilayah tersebut. Warga Gaza seperti Imad Naseer merasakan dampak dari serangan tersebut dan mengungsi dari rumahnya yang dibombardir. Israel telah memutuskan pasokan ke Gaza sejak Maret, menimbulkan kekhawatiran kelaparan massal di wilayah tersebut.

Meskipun eskalasi militer terus berlangsung, negosiasi tanpa syarat antara Hamas dan pemerintah Israel dimulai di Doha. Hamas menyuarakan perlunya mengakhiri perang, pertukaran tawanan, dan bantuan kemanusiaan untuk Gaza, sementara Israel belum memberikan syarat awal gencatan senjata. Para kelompok dan pakar PBB mengkhawatirkan bencana kelaparan di Gaza akibat pembatasan pasokan. Berbagai upaya bantuan dan pemberian makanan telah dilakukan, namun konflik terus berlanjut.

Di sisi lain, usulan relokasi warga Palestina dari Gaza ke Libya oleh pemerintahan Trump menuai penolakan dari seluruh kelompok politik Palestina. Konflik antara Israel dan Palestina telah membuat ribuan warga tewas dan kehilangan tempat tinggal. Israel menegaskan tujuannya untuk menghapus kapabilitas Hamas, sementara presiden Mesir menyebut tindakan Israel sebagai upaya melenyapkan rakyat Palestina. Situasi konflik yang terus berlanjut menimbulkan kekhawatiran kemanusiaan yang mendalam.

Source link