Pemerintahan Presiden Donald Trump mengumumkan proposal anggaran federal Amerika Serikat untuk tahun fiskal 2026 dengan pemangkasan sebesar US$163 miliar pada belanja domestik non-pertahanan, sambil meningkatkan alokasi untuk pertahanan dan keamanan perbatasan. Langkah ini menuai kritik tajam dari berbagai pihak termasuk anggota Partai Republik sendiri. Proposal tersebut mencerminkan peningkatan signifikan dalam pengeluaran untuk keamanan dalam negeri sejalan dengan kebijakan Trump terkait imigrasi dan deportasi massal terhadap imigran ilegal. Belanja non-pertahanan, merupakan bagian dari pemangkasan anggaran, termasuk pemotongan terhadap sektor-sektor penting seperti Lembaga Pajak Internal (IRS), Lembaga Nasional Kesehatan (NIH), dan program luar angkasa NASA. Anggaran Departemen Pendidikan juga akan mengalami pemangkasan sekitar 15%, sementara Departemen Perumahan dan Pembangunan Perkotaan akan mengalami pemotongan hampir separuh. Proposal anggaran juga menargetkan pemangkasan di Departemen Luar Negeri dan Badan Pembangunan Internasional AS (USAID). Meski terdapat peningkatan anggaran pertahanan, beberapa senator dan pemimpin partai seperti Schumer menyuarakan keberatan terhadap usulan Trump tersebut. Keraguan juga disampaikan terkait pemotongan anggaran untuk program bantuan bagi warga berpenghasilan rendah. Pemerintahan Trump juga tengah menyusun paket pembatalan terpisah untuk memastikan pemotongan anggaran yang telah dilakukan sebelumnya. Trump berharap proposal anggaran ini bisa meloloskan rancangan undang-undang anggaran sebelum 4 Juli, namun proses tersebut masih menghadapi beberapa hambatan. Meski revisi besar-besaran umum dalam proposal anggaran, pengaruh politik Trump di Partai Republik membuat banyak pengamat yakin bahwa sebagian besar dari usulan anggaran akan diterima.
Trump Rencanakan Pangkas Anggaran Belanja Rp2.678 T, AS Gonjang-ganjing
