Industri sepeda motor listrik saat ini mengalami penurunan penjualan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh ketidakpastian terkait kebijakan subsidi motor listrik yang belum diputuskan hingga saat ini. Menurut Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli), Budi Setiyadi, penjualan motor listrik mengalami penurunan signifikan, dengan beberapa industri bahkan mencatat penurunan angka di bawah 20%. Salah satu faktor kunci yang mempengaruhi hal ini adalah ketidakpastian dari kebijakan subsidi yang dibutuhkan pelaku usaha untuk tetap bisa berproduksi.
Budi Setiyadi menyoroti pentingnya kepastian kebijakan mengenai subsidi motor listrik, baik dari sisi rentang waktu maupun besarannya. Ia berharap pemerintah dapat memberikan kejelasan yang lebih panjang dalam kebijakan tersebut untuk mendukung kelangsungan industri sepeda motor listrik. Menurutnya, kebijakan yang hanya diberlakukan untuk satu tahun seperti tahun sebelumnya tidak cukup, dan jika pemerintah bisa memberikan jaminan selama lima tahun atau bahkan sepuluh tahun akan lebih baik.
Untuk mengatasi penurunan penjualan, beberapa pabrikan telah menjalin kerjasama dengan perusahaan ojek online (ojol) guna meningkatkan volume penjualan. Melalui berbagai skema kerjasama, seperti penjualan langsung B2B dan skema win-win dengan ojek online, beberapa pabrikan bisa tetap eksis di tengah kondisi pasar yang sulit. Budi juga menekankan pentingnya komunikasi intensif antara pemerintah dan pelaku usaha untuk menciptakan kepastian kebijakan insentif yang dapat mendukung pertumbuhan industri sepeda motor listrik.