Media Amerika Minta Rusia Buka Pangkalan Udara di Papua RI

by -28 Views

Wacana Rusia membuka pangkalan Angkatan Udara di Papua telah menarik perhatian media asing, termasuk Newsweek dari Amerika Serikat. Dalam laporan berjudul “Russia Eyes Pacific Air Base on Doorstep of US Ally: Report,” media tersebut merujuk pada informasi dari Janes, media pertahanan yang mengutip sejumlah sumber di Indonesia. Permintaan untuk menempatkan pesawat Angkatan Udara Rusia (VKS) di Biak, Papua, yang juga termasuk pesawat pembom Tu-95 dan pesawat angkut Il-76, telah menciptakan kekhawatiran terhadap posisi Australia sebagai sekutu utama Amerika Serikat.

Laporan tersebut memperinci bagaimana pertemuan antara kantor Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dengan Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia Sergei Shoigu pada Februari 2025 telah membawa permintaan ini ke permukaan. Reaksi yang kuat juga muncul dari Australia dan Indonesia terkait hal ini, dengan permintaan Rusia untuk mengakses pangkalan udara yang berjarak sekitar 856 mil dari Darwin, Australia. Meskipun demikian, Kementerian Luar Negeri Indonesia menegaskan bahwa negara ini tidak pernah memberikan izin kepada negara asing untuk membangun atau memiliki pangkalan militer di wilayah Indonesia.

Meski demikian, Indonesia tetap membuka pintu seluas-luasnya terhadap kunjungan armada militer asing untuk tujuan perdamaian dunia, sejalan dengan prinsip politik luar negeri yang bebas aktif. Pernyataan ini langsung dituangkan oleh Juru Bicara Kemlu, Roy Soemirat, untuk menegaskan sikap Indonesia dalam konteks pembangunan pangkalan udara di Papua. Selain itu, analis senior di Australian Strategic Policy Institute, Malcolm Davis, menyoroti pentingnya Canberra untuk bersikap tegas dalam merespons kemungkinan penempatan pesawat Rusia di Biak.

Keberadaan Biak sebagai wilayah strategis yang berdekatan dengan Australia dan posisi geografisnya yang cukup signifikan dalam geopolitik regional juga semakin menambah kompleksitas dari wacana ini, serta implikasinya terhadap dinamika hubungan internasional di kawasan Asia Pasifik.

Source link