PGE dan Zorlu Enerji: Studi Pengembangan Panas Bumi

by -9 Views

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) telah menandatangani Joint Study Agreement (JSA) dengan perusahaan energi asal Turki, Zorlu Enerji Elektrik Üretim A.Ş. Penandatanganan ini dilakukan di Ankara, Turki, pada Kamis (10/04/2025) dan disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto, dan Menteri Pertanian dan Kehutanan Turki İbrahim Yumaklı. Kegiatan ini merupakan bagian dari Turkiye-Indonesia CEO Roundtable Meeting yang diselenggarakan oleh Kadin Indonesia dan The Foreign Economic Relations Board of Turkey (DEIK).

Kolaborasi antara PGEO dan Zorlu Enerji merupakan langkah konkret dalam mendukung kerja sama antarnegara di sektor energi baru dan terbarukan, khususnya dalam studi bersama proyek panas bumi. Kerjasama ini berfokus pada pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Wilayah Izin Panas Bumi milik Zorlu Enerji di Turki.

Direktur Utama PGEO, Julfi Hadi menyatakan bahwa melalui JSA dengan Zorlu Enerji, PGE memiliki tujuan untuk memperkuat arah strategis Indonesia dan Turki dalam mewujudkan transisi energi bersih secara global. Kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat transfer teknologi, membangun rantai pasok industri panas bumi yang kuat di dalam negeri, dan menarik investasi pengembangan energi baru dan terbarukan, terutama bagi Indonesia.

Kesepakatan antara PGE dan Zorlu Enerji merupakan tindak lanjut dari Nota Kerja Sama yang sebelumnya ditandatangani oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam Republik Turki. Indonesia dan Turki sepakat untuk saling memperkuat ketahanan energi dari masing-masing negara.

Panas bumi di Indonesia tidak hanya dilihat sebagai sumber energi terbarukan, melainkan sebagai aset strategis nasional. Dengan cadangan panas bumi yang mencapai 24 GW, Indonesia memiliki potensi besar untuk memainkan peran penting dalam mendorong transisi energi bersih secara global. Zorlu Enerji, yang merupakan pemain terbesar di industri energi panas bumi Turki, mendukung kerja sama ini sebagai bagian dari komitmen kedua negara dalam memimpin industri panas bumi di tingkat global.

Pemanfaatan panas bumi di Indonesia merupakan langkah strategis dalam mencapai Net Zero Emission sebelum tahun 2060. PGE memiliki target untuk meningkatkan kapasitas terpasang dari 672 MW menjadi 1 GW dalam dua tahun ke depan, dan 1,7 GW pada tahun 2034. JSA dengan Turki diharapkan dapat menguatkan kerja sama antara kedua negara dan membuka peluang kerja sama baru bagi PGE. Sinergi ini akan memungkinkan kedua belah pihak untuk belajar dari pengelolaan panas bumi yang berbeda antara Indonesia dan Turki, serta memanfaatkan potensi diversifikasi bisnis hijau yang lebih luas.

Source link