Jumlah penumpang dan kendaraan yang kembali dari Sumatera ke Jawa melalui beberapa pelabuhan seperti Bakauheni, Panjang, BBJ Muara Pilu, dan Wika Beton terus menunjukkan peningkatan. Pada rentang waktu H-10 hingga H+4, tercatat sebanyak 830.800 orang yang menyeberang dan 192.282 unit kendaraan. Sedangkan dari H+1 hingga H+5, sekitar 116.229 kendaraan kembali ke Jawa, sekitar 43,9 persen dari total kendaraan yang awalnya berangkat dari Jawa ke Sumatera selama arus mudik.
Di sisi lain, total penumpang yang bergerak dari Jawa ke Sumatera melalui Pelabuhan Merak, Ciwandan, dan BBJ Bojonegara dalam rentang waktu yang sama mencapai 1.112.084 orang dan 276.228 unit kendaraan. Arus balik terus meningkat sejak H+3 dan mencapai puncaknya pada Sabtu (5/4/2025) malam atau H+4.
Untuk mengatasi kemacetan, penerapan sistem Tiba-Bongkar-Berangkat (TBB) diterapkan. Dengan skema ini, kapal hanya melakukan pembongkaran muatan di Pelabuhan Merak sebelum kembali ke Bakauheni untuk mempercepat rotasi kapal dan layanan muat kendaraan dari Sumatera. Selain itu, tersedia juga buffer zone di beberapa titik strategis seperti di Tol Trans Sumatera dan jalur arteri sebagai bagian dari sistem delay untuk mengatur pergerakan kendaraan menuju pelabuhan dengan lebih terdistribusi.
Program single tariff dengan potongan harga 21-36 persen untuk kendaraan penumpang dari Bakauheni ke Merak akan berakhir siang ini. Selama periode pemberlakuan tarif tunggal tersebut, tiket ekspres di Pelabuhan Merak ditiadakan dan pengguna jasa tidak bisa memilih kapal. Ada pengaturan skenario operasional khusus untuk distribusi kendaraan dan pejalan kaki ke berbagai dermaga selama pemberlakuan single tariff.