Gempa berkekuatan M7,1 menerjang wilayah dekat Tonga dan memicu peringatan tsunami sebelum akhirnya peringatan dicabut. Survei Geologi AS melaporkan bahwa gempa tersebut terjadi sekitar 100 km di timur laut Tonga. Meskipun ada sirene tsunami yang terdengar pasca-gempa, namun belum terdapat laporan kerusakan yang signifikan. Gelombang tsunami dengan ketinggian antara 0,3 hingga 1 meter di atas permukaan air pasang diperkirakan mungkin terjadi di beberapa pantai Niue dan Tonga.
Meski Pusat Peringatan Tsunami Pasifik di Hawaii sempat mengeluarkan peringatan gelombang berbahaya, namun kemudian peringatan tersebut dicabut dan tidak ada lagi ancaman tsunami. Terkait dengan dampak gempa tersebut terhadap Indonesia, Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami di Indonesia. Analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut berkekuatan M7,1 dengan episenter di Tonga Islands Region pada kedalaman 34 km.
Daryono mengklarifikasi bahwa gempa tersebut merupakan gempa tektonik akibat aktivitas Subduksi Lempeng Pasifik. Meskipun peringatan tsunami hanya diberlakukan di Tonga, namun tidak berpotensi merambah ke wilayah Indonesia. Selain itu, belum ada laporan kerusakan yang signifikan akibat gempa tersebut.