Kebebasan pers merupakan salah satu pilar penting dalam sistem demokrasi dan juga hak asasi manusia yang harus dijaga dengan sungguh-sungguh. Fungsi pers sebagai penjaga kebenaran dan penyampai informasi kepada masyarakat membuatnya menjadi target berbagai ancaman dan tindakan represif. Meskipun Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 telah menjamin kebebasan pers di Indonesia, kenyataannya masih banyak tantangan yang harus dihadapi oleh para jurnalis, mulai dari tekanan politik hingga ancaman fisik.
Di berbagai belahan dunia, kasus-kasus seperti Ahmet Altan di Turki yang telah dipenjara selama lebih dari 1.500 hari dan Zhang Zhan di Tiongkok yang dipenjara karena melaporkan situasi Covid-19, menunjukkan betapa pentingnya melindungi kebebasan pers. Di India, Gautam Navlakha, seorang aktivis kolumnis, bahkan dituduh terlibat dalam konspirasi pembunuhan terhadap Perdana Menteri Narendra Modi.
Semua kasus tersebut mengingatkan kita akan pentingnya keberanian para jurnalis dalam menyuarakan kebenaran dan menyampaikan fakta kepada publik. Melalui kebebasan pers, masyarakat memiliki hak untuk mengetahui, memahami, dan berpikir dengan bebas. Oleh karena itu, kita semua memiliki tanggung jawab untuk mendukung dan melindungi kebebasan pers, sehingga jurnalisme dapat tetap menjadi simbol kejujuran dan keberanian yang patut dihormati.
