Conor McGregor, mantan bintang UFC, mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai presiden Irlandia dalam pemilihan tahun ini. Keputusan tersebut diambil setelah McGregor secara terbuka mengkritik kebijakan imigrasi negara itu. Dalam pernyataannya, McGregor bertekad untuk menentang Pakta Migrasi Uni Eropa yang diadopsi oleh Parlemen Eropa. Ia yakin bahwa aturan tersebut tidak memperhitungkan kepentingan rakyat Irlandia.
Dalam upayanya untuk meraih jabatan presiden, McGregor berjanji akan mengajukan RUU tersebut untuk diadakan referendum. Ia menekankan pentingnya memberikan suara kepada rakyat Irlandia. McGregor memunculkan niatnya setelah bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih. Namun, pernyataan McGregor langsung direspons oleh Perdana Menteri Irlandia yang menyebutnya sebagai tokoh yang memecah belah dan kontroversial.
Saat ini, McGregor telah menjadi sosok yang kontroversial setelah terlibat dalam kasus pemerkosaan wanita pada tahun 2018. Meskipun demikian, ia masih memiliki pengikut fanatik yang mendukungnya. Pada tahun 2023, McGregor juga dikritik karena mengkritik sistem imigrasi Irlandia setelah kasus seorang pria Aljazair yang menikam tiga anak di Dublin. Gandengan itu memicu kerusuhan di Irlandia.
Dengan latar belakang yang bercampur kontroversi dan dukungan fanatik, McGregor siap untuk mencalonkan diri sebagai presiden Irlandia. Sebagai calon presiden, ia berusaha menggugat kebijakan imigrasi yang dianggapnya merugikan rakyat Irlandia. Mampukah McGregor meraih posisi presiden dan menjalankan janji-janjinya bila terpilih? Hal ini akan terungkap dalam proses pemilihan yang akan datang.