Perang Dagang Donald Trump Makan Korban: Dampaknya pada Boeing

by -35 Views

Perang dagang yang dipimpin oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah menimbulkan konsekuensi yang merugikan. Setelah Tesla, kini giliran Boeing yang terkena dampak kenaikan tarif yang diberlakukan oleh Trump. CFO Boeing, Brian West, mengungkapkan kekhawatiran perusahaan terhadap potensi pembatasan ketersediaan suku cadang dari pemasoknya akibat tarif yang diberlakukan. Meskipun demikian, ia juga menyatakan bahwa Boeing saat ini masih memiliki persediaan yang cukup untuk kebutuhan saat ini.

Meskipun tarif barangkali tidak akan mengurangi permintaan untuk pesawat jet perusahaan tersebut, Boeing sendiri masih memiliki lebih dari 5.000 pesawat yang belum dipesan, terutama model 737. Pengiriman pesawat jalur tunggal di bulan Maret diharapkan tetap stabil dengan bulan sebelumnya, di mana perusahaan berhasil mengirimkan 31 pesawat MAX serta satu P-8 Poseidon untuk Angkatan Laut Amerika Serikat.

Menurut informasi dari Barclays, hingga 18 Maret lalu, sudah ada 13 pesawat 737 yang berhasil dikirim oleh Boeing. Meskipun produksi 737 dan 787 Dreamliner sempat terganggu oleh masalah kualitas dan rantai pasokan, perusahaan terus melakukan peningkatan. Produksi bulanan MAX ditargetkan meningkat dari pertengahan 20-an menjadi 38 pesawat, sedangkan produksi Dreamliner juga naik dari lima menjadi tujuh jet per bulan.

Sementara itu, Brian West juga memproyeksikan kerugian sebesar US$150 juta (sekitar Rp2,4 triliun) pada laba perusahaan dalam kuartal pertama. Namun, ia optimis bahwa arus kas Boeing akan membaik pada kuartal pertama dengan nilai “ratusan juta” dolar. Hal ini ditunjukkan dengan kenaikan harga saham perusahaan sebesar 6% setelah pernyataan West.

Source link