Arab Kompak: Ancaman Trump dan Bom Nuklir Baru

by -13 Views

Konflik antara Israel dan milisi Hamas di Gaza terus memanas, terutama setelah Presiden AS Donald Trump mencaplok Gaza dan mengusir warga Palestina dari wilayah mereka. Beberapa pemimpin negara Arab berkumpul di Arab Saudi untuk menyusun rencana pemulihan Gaza yang menolak usulan Trump. Isu utama dalam pembicaraan adalah rekonstruksi Gaza dalam tiga fase teknis. Meskipun pembicaraan masih berlangsung, rencana ini akan dibahas lebih lanjut dalam pertemuan Liga Arab darurat yang akan dilangsungkan di Mesir pada 4 Maret.

Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan operasi militer intensif di Tepi Barat setelah serangkaian ledakan terjadi di Israel. Bom-bom tersebut diyakini berasal dari kelompok teroris Palestina. Militer AS juga melaksanakan Misi Gugus Tugas Pengebom kedua di Timur Tengah dalam 48 jam terakhir sebagai respons terhadap konflik di wilayah tersebut.

Hamas, sebagai pemimpin di Gaza, telah mengumumkan nama-nama tawanan Israel yang akan dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan tawanan. Di sisi lain, Komite Penyelamatan Internasional (IRC) menyebut bahwa 224 anak Palestina telah tewas di Tepi Barat sejak Januari 2023 akibat kekerasan yang terjadi. Sementara itu, Presiden Israel menyatakan serangan brutal Hamas terkait penyerahan jenazah dan Menteri Keuangan Israel menegaskan tindakan tegas perlu diambil terhadap kelompok tersebut.

Analis politik Israel juga mengungkapkan kekhawatiran atas keamanan Tel Aviv pasca-serangan terhadap bus-bus di daerah tersebut. Eskalasi konflik di Timur Tengah semakin meningkat dengan reaksi negatif terhadap rencana Donald Trump terkait Gaza. Perdebatan dan tindakan dari berbagai pihak terus berlanjut di tengah ketegangan yang memuncak dalam konflik ini.