Pada hari Senin tanggal 10 Februari 2025 pagi di Lapangan Presisi Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, para anggota berkumpul untuk mengikuti apel gelar Operasi Keselamatan Jaya 2025. Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Karyoto memimpin apel tersebut yang dihadiri oleh sejumlah pejabat utama Polda Metro Jaya. Dalam amanatnya, Karyoto menyoroti masalah kemacetan di Jakarta dan menekankan perlunya evaluasi khusus bagi anggota atau fungsi yang berkaitan langsung dengan lalu lintas.
Karyoto memerintahkan pembentukan Tim Pemecah Kemacetan atau Tim Urai Kemacetan yang terdiri dari personel Direktorat Lalu Lintas, Direktorat Samapta, dan Brimob Polda Metro Jaya. Tim ini dibentuk untuk mengatasi permasalahan kemacetan yang terus terjadi di Jakarta. Tim Urai Kemacetan dilengkapi dengan kendaraan roda dua berjenis trail untuk mempercepat kinerjanya.
Tim Urai Kemacetan bekerja berdasarkan informasi dari petugas lapangan yang dilaporkan ke Traffic Management Center (TMC). Mereka fokus pada titik-titik kemacetan strategis di Jakarta seperti Cawang, Lampu Lalu Lintas Pancoran, Tegal Parang, Kuningan, Semanggi, Mangkuluhur Artotel, Bundaran Senayan, dan Bundaran HI. Polda Metro Jaya juga menggunakan peranti pengeras suara untuk memberikan informasi langsung kepada pengendara.
Inovasi Tim Urai Kemacetan dinilai positif oleh banyak pihak, namun pengaturannya perlu lebih diperjelas. Deddy Herlambang dari Institut Studi Transportasi menekankan pentingnya memberikan wewenang lebih kepada tim ini. Diharapkan Tim Urai Kemacetan dapat mengatasi tidak hanya kemacetan namun juga dapat melakukan penindakan jika diperlukan.
Dengan peningkatan jumlah tim yang ditugaskan untuk mengurai kemacetan di Jakarta, diharapkan arus lalu lintas di ibu kota dapat menjadi lebih lancar. Namun, tentu saja hal ini juga membutuhkan kesadaran dan kerja sama dari seluruh masyarakat untuk tidak melakukan pelanggaran yang dapat mengganggu kelancaran lalu lintas. Semua orang menantikan kinerja Tim Urai Kemacetan Polda Metro Jaya yang diharapkan dapat membawa dampak positif bagi Jakarta.
