Arab Saudi menjadi tuan rumah pertemuan antara AS dan Rusia di Riyadh pada Selasa, 18 Februari 2025, sebagai respons terhadap ketegangan antara kedua negara akibat serangan Rusia ke Ukraina. Pertemuan ini melibatkan perwakilan tinggi dari masing-masing negara termasuk Menteri Luar Negeri dari Rusia dan AS. Arab Saudi, sebagai tuan rumah, turut serta dalam pertemuan ini dengan Menteri Luar Negeri Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud memimpin perwakilan.
Salah satu alasan Arab Saudi menjadi lokasi pertemuan tersebut adalah menjadi upaya dari Putra Mahkota Mohammed Bin Salman untuk mengubah citra negaranya menjadi menonjolkan kekuatan lunak dan alokasi kekayaan yang lebih efektif demi “Visi 2030”. Bin Salman telah menjaga hubungan baik dengan Presiden Trump dan Presiden Putin, memfasilitasi diplomasi dan kerjasama antara negara-negara tersebut.
Selama pertemuan di Riyadh, Rusia mencoba untuk mengangkat isu perundingan tentang penyelesaian Ukraina sebagai cara untuk menekan keringanan sanksi ekonomi. Meskipun pembicaraan ini memunculkan beberapa titik perselisihan, kedua pihak sepakat untuk menindaklanjuti pembicaraan tersebut dengan tim negosiator khusus yang akan terus berkomunikasi.
Di akhir pertemuan, belum ada keputusan yang diambil mengenai kemungkinan pertemuan puncak antara Putin dan Trump. Namun, hal ini menunjukkan upaya dari berbagai pihak untuk menyelesaikan konflik global yang sedang berlangsung demi mencapai perdamaian yang adil dan berkelanjutan.
