Industri di Zona Euro Masih Bergerak Menuju Resesi yang Mendalam
Krisis industri di zona euro (Uni Eropa) masih berlangsung dengan produksi industri di 20 negara zona euro mengalami kontraksi lebih dalam dari perkiraan pada Desember 2024. Data terbaru dari Eurostat menunjukkan penurunan output industri lebih buruk dari yang diperkirakan, dengan Jerman dan Italia mengalami kontraksi tajam. Produksi industri secara keseluruhan menurun 1,1% dibanding bulan sebelumnya, dan turun 2,0% dibanding tahun sebelumnya, di mana produksi barang modal anjlok hingga 8,0%.
Negara-negara industri terbesar di zona euro, Jerman dan Italia, mencatat penurunan produksi terbesar pada Desember. Jerman mengalami kontraksi sebesar 2,9%, sementara Italia turun lebih dalam, yaitu 3,1%. Faktor-faktor seperti biaya energi tinggi, lemahnya permintaan dari China, dan persaingan global yang meningkat masih menekan sektor industri di kedua negara ini. Industri otomotif Jerman juga menghadapi tantangan besar akibat model kendaraan yang ketinggalan zaman serta transisi lambat ke kendaraan listrik.
Perang dagang antara Amerika Serikat dan China juga memperburuk kondisi industri Eropa, dengan tarif baru yang diberlakukan terhadap baja, aluminium, dan produk China dapat berdampak negatif bagi industri di zona euro. Produksi barang modal dan barang setengah jadi merosot, sementara output barang konsumsi menjadi satu-satunya sektor yang mencatat pertumbuhan pada Desember. Tantangan besar masih membayangi sektor industri di zona euro, dengan hambatan perdagangan dan ketidakpastian ekonomi global yang semakin membebani industri manufaktur di Eropa.