Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan adanya “raja kecil” di dalam birokrasi pemerintahan yang menentang perintahnya terkait penghematan anggaran. Menurutnya, sosok ini merasa tidak takut pada hukum dan melakukan pemborosan dalam pengeluaran pemerintah. Prabowo menegaskan upaya penghematan anggaran yang dilakukan saat ini untuk memastikan pengeluaran yang efisien dan produktif. Ia berkomitmen untuk menggunakan hasil penghematan tersebut untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan makanan kepada anak-anak Indonesia.
Meskipun belum merinci siapa sosok “raja kecil” yang dimaksud, Prabowo menegaskan bahwa siapapun yang melawan upaya penghematan tersebut akan berhadapan tidak hanya dengannya, tetapi juga dengan wanita-wanita Indonesia. Prabowo menyoroti ketidakseimbangan antara jumlah sekolah yang perlu diperbaiki dan anggaran yang tersedia untuk itu.
Dengan Indonesia memiliki 330.000 sekolah namun dana yang cukup hanya untuk memperbaiki 20.000 sekolah, Prabowo mempertanyakan berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan perbaikan seluruh sekolah di Indonesia. Oleh karena itu, ia menekankan pengurangan perjalanan dinas luar negeri untuk mengalokasikan lebih banyak dana untuk pendidikan. Prabowo menegaskan bahwa prioritasnya adalah memastikan bahwa dana publik digunakan secara efisien dan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.