Sebuah tim ilmuwan telah berhasil mengungkap misteri Galloway Hoard, salah satu harta karun Bangsa Viking yang ditemukan pada tahun 2014. Penemuan terbaru ini mengungkap fakta baru setelah para peneliti membaca pita perak yang tertulis di guci yang berisi emas dan perak tersebut. Dikutip dari The Guardian, pita tersebut mengungkap bahwa Galloway Hoard dimiliki secara bersama-sama. Penemuan ini terjadi setelah menemukan rune terakhir dengan tanda “F” yang dapat diartikan sebagai “feoh” yang berarti kekayaan atau harta. Selain itu, kata “ЇIGNA” diartikan sebagai “higna” dalam bahasa Inggris Kuno yang berarti komunitas religius.
Kemudian, kata pertama “DIS” dianggap sebagai ejaan yang salah dari “this” mungkin diucapkan “D-i-s”. Dr. David Parsons, seorang ahli runologi dari Universitas Wales, mengatakan bahwa tulisan ini sulit dan tidak biasa namun memiliki nilai historis yang tinggi. Harta karun ini sebelumnya diyakini dimiliki oleh beberapa pemilik karena adanya tiga cincin lengan yang diukir dengan unsur-unsur bahasa Inggris Kuno.
Galloway Hoard dikubur sekitar tahun 900 M dan ditemukan pada tahun 2014 dekat Kirkcudbright, Dumfries, dan Galloway. Penemuan ini dilakukan ketika harta karun tersebut dipinjamkan ke Adelaide, Australia. Meski begitu, para ahli kesulitan memahami tulisan di bagian dalam cincin lengan yang bertuliskan “DIS IS ЇIGNA ˑFˑ” karena tidak merujuk pada bahasa apapun yang digunakan di Inggris atau Irlandia pada masa itu. Penemuan Galloway Hoard menjadi salah satu temuan arkeologi Inggris yang penting, dan ini pertama kalinya harta karun tersebut dipamerkan internasional.