Pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa dan Sumatera merosot pada tahun 2024 jika dibandingkan dengan tahun 2023. Laju pertumbuhan ekonomi di kedua pulau tersebut bahkan lebih rendah daripada pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,03% secara kumulatif pada tahun 2024. Menurut data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Sumatera hanya mencapai 4,45% pada tahun 2024, lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai 4,69%. Sedangkan di Pulau Jawa, pertumbuhan ekonomi mencapai 4,92%, juga turun dari 4,96% pada tahun sebelumnya. Menurut Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, penurunan pertumbuhan ekonomi di kedua pulau tersebut seiring dengan penurunan laju konsumsi rumah tangga.
Di Sumatera, pengeluaran konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,72% pada tahun 2024, turun dari 4,77% pada tahun sebelumnya. Sementara itu, di Pulau Jawa, pengeluaran konsumsi rumah tangga mencapai 5,07% pada tahun 2024, lebih rendah dari capaian tahun sebelumnya sebesar 5,12%. Konsumsi rumah tangga merupakan faktor terbesar dalam pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia, dengan porsi mencapai 54,04%. Di pulau lain di Indonesia, mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional. Sebagai contoh, Kalimantan mampu tumbuh 5,52% pada tahun 2024, lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang mencapai 5,43%.
Sulawesi juga mencatatkan pertumbuhan yang meningkat hingga 6,81% dari pencapaian tahun sebelumnya sebesar 6,37%. Sementara Maluku dan Papua tumbuh 7,81%, Bali dan Nusa Tenggara mencapai 5,04%. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi di Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi nasional. Ungkap Amalia, “Jadi pertumbuhan ekonomi di pulau Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan dan Sulawesi, serta Maluku dan Papua tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi nasional.”