Pemerintah Iran tidak terpengaruh oleh kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang memberlakukan tekanan penuh terhadap negara tersebut. Demikian disampaikan oleh Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, dalam perayaan 46 tahun Revolusi Iran di Jakarta. Iran sudah merasakan sanksi yang diberlakukan oleh AS dan sekutunya, namun ekonomi Teheran tetap stabil. Boroujerdi menyatakan keyakinannya bahwa Iran justru semakin kuat saat ini.
Presiden Trump kembali memberlakukan kampanye “tekanan maksimum” terhadap Iran dengan mencoba menghentikan ekspor minyak negara itu. Meskipun Trump menegaskan bahwa Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir, Iran membantah memiliki niat untuk mengembangkannya. Produksi minyak Iran mencapai level tertinggi sejak 2018, meskipun Amerika Serikat mencoba menghentikan hal ini. Iran juga mencapai tingkat kemurnian uranium 60%, mendekati tingkat senjata nuklir.
Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Trump menandatangani memorandum presiden yang memberlakukan kebijakan keras terhadap Iran. Meskipun demikian, Iran tetap percaya bahwa dialog saling menghormati akan lebih bermanfaat bagi semua pihak. Meskipun situasinya tegang, Iran tetap tegar dan optimis menghadapi tekanan eksternal.