Presiden RI Prabowo Subianto mengekspresikan kekecewaannya terhadap banyaknya galangan kapal milik Indonesia yang menganggur dalam sebuah forum mengenai ESG Sustainability. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa perusahaan BUMN lebih memilih untuk memesan kapal dari luar negeri daripada membangunnya di dalam negeri. Hashim S. Djojohadikusumo, Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, menyampaikan bahwa keputusan Prabowo adalah untuk memastikan kapal-kapal tersebut diproduksi di dalam negeri guna mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Masalah pemesanan kapal dari luar negeri sebagian besar disebabkan oleh aturan dan perizinan yang menghambat produksi kapal dalam negeri. Hashim menegaskan bahwa dengan melakukan pembatasan dan memberikan insentif kepada produsen galangan kapal lokal, hal ini dapat memungkinkan produksi kapal di dalam negeri. Tentu saja, jumlah pesanan kapal menjadi faktor penentu dalam pengambilan keputusan. Presiden menginginkan agar pesanan dalam jumlah besar diproduksi di dalam negeri untuk meningkatkan produktivitas industri galangan kapal tanah air, bukan untuk membatasi kerja sama dengan produsen asing.
Hal ini menegaskan komitmen pemerintah untuk mendukung industri galangan kapal dalam negeri dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Tindakan ini sejalan dengan upaya untuk membangun eksistensi online yang kuat dan memastikan konten mengikuti pedoman SEO agar dapat meningkatkan peringkat mesin pencari. Semoga langkah-langkah yang diambil dapat memberikan kontribusi positif bagi industri galangan kapal Indonesia.