Sebuah peristiwa tragis menimpa penumpang pesawat American Airlines Bombardier CRJ-700 dan helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat AS yang bertabrakan di Washington DC, menyebabkan seluruh penumpang tewas. Pesawat yang membawa 60 penumpang dan empat awak itu bertabrakan dengan helikopter militer saat bersiap mendarat, dan keduanya jatuh ke Sungai Potomac, menimbulkan ledakan besar. Upaya untuk menemukan kotak hitam dari kedua pesawat masih terus dilakukan, sementara penyebab kecelakaan masih belum dipastikan.
Ketua Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) Jennifer Homendy mengatakan bahwa peristiwa ini membutuhkan kerjasama semua pihak. Penyebab kecelakaan yang masih belum jelas sedang diselidiki oleh NTSB. Namun, pernyataan Presiden Donald Trump yang menyebut upaya federal untuk meningkatkan keragaman mungkin menjadi faktor penyebabnya telah menuai kontroversi.
Trump menyalahkan pilot helikopter dan pengawas lalu lintas udara, serta menuding kebijakan keragaman di Federal Aviation Administration (FAA) sebagai potensi melemahkan kemampuan lembaga tersebut. Namun, Menteri Transportasi Pete Buttigieg dan presiden kelompok hak sipil NAACP menyatakan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa kebijakan keragaman FAA berdampak pada keselamatan udara. Para pejabat lain juga menegaskan bahwa belum ada indikasi jelas tentang penyebab kecelakaan.
Kejadian ini merupakan yang terburuk sejak November 2001, ketika pesawat American Airlines jatuh setelah lepas landas di New York, menewaskan ratusan orang. Kecelakaan ini terjadi di tengah kekhawatiran atas kekurangan pengawas lalu lintas udara, di mana FAA saat ini kekurangan sekitar 3.000 pengawas. Hal ini menunjukkan pentingnya tindakan pencegahan dan manajemen yang tepat dalam industri penerbangan untuk menghindari insiden serupa di masa depan.