Produsen mobil listrik BYD dari China mampu menguasai pasar mobil listrik global dengan penjualan yang mencapai 3,02 juta unit pada tahun 2023, melampaui Tesla yang hanya mampu menjual 1,8 juta unit. Strategi bisnis sukses BYD ini diungkapkan oleh pemenang Nobel di bidang Ekonomi, Paul Romer, dalam acara BRI Microfinance Outlook 2025. Keberhasilan BYD dalam mendominasi pasar mobil listrik didasarkan pada efisiensi produksi dan harga yang terjangkau. Romer menjelaskan bahwa BYD menerapkan strategi produksi massal yang efisien, mirip dengan yang digunakan oleh galangan kapal AS selama Perang Dunia ke-2. Dengan volume produksi yang besar, BYD dapat menjual mobil listriknya dengan harga lebih murah daripada pesaingnya seperti Tesla, dan hal ini kemungkinan akan membuat BYD mendominasi pasar mobil listrik di masa depan.
Meskipun ada potensi negatif, seperti potensi monopoli, Romer menyatakan bahwa hasil dari strategi produksi BYD akan membawa manfaat bagi konsumen dengan harga mobil listrik yang lebih terjangkau. Diharapkan dengan strategi efisiensi produksi massal ini, BYD dapat menjadi pemimpin pasar mobil listrik global, bahkan bisa menggeser Tesla dari posisinya. Oleh karena itu, dengan harga yang lebih murah dan pendekatan produksi massalnya, BYD berpotensi mengubah peta pasar mobil listrik secara global menurut prediksi Romer.